Boston, KompasOtomotif - Kasus Bom Boston yang menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 200 orang telah mengguncang Amerika Serikat, dan menyita seluruh perhatian dunia. Kepolisian AS memang sudah berhasil menangkap Dzhokhar Tsarnaev, seorang yang dicurigai, sedangkan sang kakak, Tamerlan Tsarnaev, tertembak.
Sukses aparat keamanan AS menemukan kedua tersangka dalam waktu relatif singkat, diacungi jempol oleh sebagian kalangan. Hal yang menarik, proses penangkapan melibatkan Mercedes-Benz.
Setelah bom Boston meledak, (15/4/2013), Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev bergegas bergerak ke New York untuk melakukan aksi lanjutan. Kedua kakak-beradik ini membajak Mercedes-Benz M-Class milik seorang warga keturunan Tionghoa, "Danny" yang diancam akan ditembak bila tidak mau mengikuti kemauannya.
Meski jago merakit bom, kedua tersangka ternyata tidak mengikuti perkembangan teknologi otomotif. Mereka tidak sadar kalau M-Class milik Danny ini dilengkapi dengan Mbrace System, mobil terhubung dengan ponsel pintar, internet untuk mengaktifkan sistem keamanan tertentu. Salah satu fungsinya, menelpon secara otomatis bila terjadi kecelakaan atau melacak kendaraan bila dicuri.
Aksi penyekapan terhadap Danny berlangsung sekitar 90 menit, sampai mobil yang ditumpanginya bensinnya habis dan mengisi lagi. Ketika salah satu tersangka ke dalam kasir SPBU untuk bayar, seorang lagi diam di dalam mobil dan sedikit lengah dan menurunkan sejenak senjata di genggaman. Kesem,patan itu digunakan Danny yang duduk di bangku baris kedua, pelan-pelan melepaskan sabuk pengaman, membuka kunci dan pintu untuk kabur. Ia berhasil dan segera menuju ke SPBU lain terdekat dan menelpon polisi.
Ketika polisi datang, mereka menggunakan sistem Mbrace pada Mercedes-Benz tersebut dan melacak lokasi keberadaannya. Tidak lama setelah itu, terjadi aksi tembak-menembak yang menewaskan Tamerlan. Sedangkan Dzhokhar Tsarnaev berhasil diamankan!
0 komentar:
Posting Komentar