Detroit, KompasOtomotif - Setelah meninggalkan pemutar kaset di akhir 1990-an, kini produsen mobil dunia mulai meninggalkan radio dan pemutar CD sebagai sarana hiburan. Penggantinya, ponsel pintar yang saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup warga dunia.
Produsen mobil listrik AS, Detroit Electric merupakan merek pertama yang meninggalkan radio, menggantinya dengan sistem infotaiment yang bisa diihubungkan ke ponsel pintar untuk brosing dan streaming musik.
"Radio AM dan FM tidak lagi penting di mobil. Pada 2020, saya sangat yakin banyak konsumen akan mendengarkan radio melalui cara baru," jelas Thilo Koslowski, Wakil Presiden dari perusahaan riset teknologi Gartner Inc, dilansir Detroit News, kemarin (29/4/2013).
Pengemudi memang masih ingin mendengarkan stasiun radio kesayangan mereka di mobil. Namun, caranya berbeda, bukan dengan gelombang yang ditangkap dengan antena, melainkan via ponsel pintar dengan konektivitas internet. Koslowski menyebut perilaku ini sebagai, "Konvergensi Gaya Hidup Digital". Cerminan gaya hidup tersebut adalah penggunaan data musik, telepon, SMS, radio internet yang diperoleh dari ponsel atau tablet.
Ford dan Lincoln sudah memperkenalkan teknologi MyFord Touch. Selanjutnya General Motors segera membekali mobilnya dengan menjelajah internet dengan koneksi 4G mobile.
Kendati demikian, Ed Cohen, Vice President dari peneliti Arbitron tidak sependapat Koslowski. Menurutnya, 90 persen orang dewasa, berusia 25-54 tahun masih setia pada radio sebagai hiburan paling menyenangkan.
Selain itu, ketika produsen mulai head unit yang dilengkapi dengan koneksi USB, pemutar CD jadi mubazir. Setelah radio, CD menjadi pilihan kedua pengguna mobil sebagai pusat hiburan di mobil. Chevrolet Sonic RS bahkan sudah menghilangkan pemutar CD untuk menghemat bobot sekaligus membuat ruang kabin jadi lebih lapang.
0 komentar:
Posting Komentar