Vienna, KompasOtomotif - Meski tercatat sebagai pabrikan otomotif terbesar di Eropa, Volkswagen AG tidak kebal dari krisis. Mereka mulai berhemat karena biaya produksi sudah semakin tinggi. CEO VW Martin Winterkorn, mengatakan, pihaknya tidak akan menutup pabrik perakitan di Eropa, hanya mengurangi jumlah pekerja, terutama tenaga kontrak.
"Kami tidak akan menurunkan kapasitas dari Eropa, tapi lebih mencoba mempertahankannya. Para staf reguler tentu wajib dipertahankan, tapi kami harus berfikir ulang soal pekerja kontrak," ungkap WInterkorn dilansir Autonews, akhir pekan lalu.
PHK sudah dilakukan VW terhadap 500 pekerja untuk menurunkan kapasitas produksi Passat (sedan) yang mulai kelebihan pasokan (oversupply) di pabrik barunya di Chattanooga, Tennessee, awal bulan ini. Semula pabrik beroperasi penuh dalam dua waktu kerja, 10 jam sehari, Senin-Sabtu. Mulai 13 Mei, kelompok pekerja diciutkan dari tiga menjadi dua yang beroperasi Senin-Kamis.
Dalam rapat tahunan VW, akhir pekan lalu, Winterkorn menyampaikan bahwa tekad menggeser Toyota sebagai pabrikan terbesar di dunia pada 2018 masih berlaku. "Meksipun ada gangguan, situasi naik-turun, target kami adalah memastikan Grup VW bisa meraih puncak industri otomotif dunia," tegas Winterkorn.
0 komentar:
Posting Komentar